Rabu, 22 Februari 2012

Pintu Ukiran Bali Digemari Pecinta Seni Berbagai Negara - All About Bali

Di desa Mulung, Sumita Gianyar Bali merupakan tempat yang sebagian penduduknya merupakan seniman ukiran kayu. Berbagai ukiran kayu dihasilkan dari desa ini.
 
Salah satunya adalah ukiran yang di pahat pada sebuah pintu. Ditangan seniman asal Mulung, Sumita ini pintu rumah di sulap menjadi barang seni yang bernilai tinggi. Telah  banyak yang menyukai jenis ukiran ini mulai dari penduduk local sampai mancanegara seperti Asia, Eropa hingga Amerika Serikat.
 
Salah satu pengerajin ukiran kayu ini adalah I Kadek Wiadnyana yang telah menekuni bidang ukiran pintu kayu ini sejak tahun 1987. Beliau memiliki tenaga pengukir sampai 75 orang. Bayangkan bagaimana larisnya permintaan jenis ukiran ini. 
 
Proses pembuatannya dimulai dari menggambar desain pada sebuah kertas dan kemudian di tempelkan pada bidang kayu yang masih utuh. Jenis desain ukirannya ada berbagai jenis seperti patra (jenis ukiran khas bali), motif bunga, pewayangan, hingga ukiran yang ekslusif sesuai dengan keinginan pembeli. Setelah penempelan desain pada bidang kayu, proses selanjutnya adalah mulai melakukan pengukiran. Alat bantu yang di gunakan adalah pahat berbagai ukiran.  dengan keahlian yang dimiliki turun temurun para pengukir mulai mengukir dengan santai sambil bersiul-siul dan menikmati pekerjaanya.
 
Waktu pengerjaan satu ukiran tergantung dari besarnya dan tingkat kerumitan dari ukiran yang akan dibuat. Biasanya satu pintu hanya diukir oleh satu orang sampai selesai, karena jika bagian-bagian ukiran di kerjakan oleh orang lain bisa memberikan sentuhan yang berbeda.
Harga ukiran ini beraneka ragam, dari mulai 2 juta rupiah dengan desain yang paling polos sampai dengan harga 100 juta rupiah.

0 komentar: