Selasa, 21 Februari 2012

BANGUNAN TAHAN GEMPA

Tercermin dalam bangunan Bali/ Gazebo untuk bangunan Knock Down.
Coba perhatikan, berapa kejadian Gempa di Bali, Apakah bangunan Bali akan roboh oleh Gempa, ternyata tidak, hal ini dibuktikan Ketika di Bali terjadi gempa pada 1976 dan menghancurkan bangunan-bangunan di Seririt (Buleleng) kecuali bangunan-bangunan tradisional. Kenapa Hal itu bisa terjadi …?, bangunan tradisional Bali yang memiliki struktur tiang dan dinding terpisah, tidak hancur ketika terjadi gempa. Hanya temboknya retak-retak atau rebah, tetapi atap dan tiang-tiang bangunannya masih tetap tegak berdiri. Rupanya konstruksi tiang bangunan tradisional dan balai-balainya masih tetap tegak berdiri. Rupanya konstruksi tiang bangunan tradisional dan balai-balainya yang dirakit dengan sistem pasak, memudahkan konstruksi mengikuti gerakan gempa, sistem pasak bisa makin longgar, sehingga konstruksi tiang bangunan tidak mudah patah.
Ketika bangunan-bangunan tradisional Bali banyak yang selamat dari bencana gempa tersebut, penduduk Bali seakan diingatkan kembali akan konsep Tri Samaya yang telah ada di Bali sejak dulu. Konsep Tri Samaya merupakan perjanjian atau kesepakatan berdasarkan tiga batasan waktu. Dalam konsep ini, khususnya berkaitan dengan mewujudkan suatu bangunan, penduduk Bali diharapkan melihat kondisi di masa lalu (atita), prediksi ke masa mendatang (nagata), sehingga saat ini (wartamana) dapat mewujudkan suatu rancang bangun yang baik. Jika keputusan membangun telah dilakukan, maka analisis yang akan diterapkan di masyarakat harus disesuaikan lagi dengan tempat (desa), waktu (kala) dan keadaan (patra), sehingga bisa bermanfaat secara maksimal bagi masyarakat di masing-masing tempat atau wilayah di Bali.
usg-006 usg-011
Kembali lagi pada Arsitektur Bangunan Bali yang menggunakan Tiang atau istilahnya Saka di Bali, coba perhatikan bagaimana hubungan / rakitan-rakitan menggunakan rakitan yang tidak dipaku/ dibaut secara permanen, namun semua dihubungkan dengan rakitan yang menggunakan Pasak, Lait / pengunci dari kayu, yang jika terjadi gempa Bangunan Bali bersifat Elastis, tidak kaku/ rigid.Hal ini mengakibatkan jika terjadi gempa yang besar, paling-paling pasak/ laitnya yang kendor yang perlu dikokohkan lagi. 
Hal ini banyak dimanfaatkan bangunan Knocdown Rumah Bali / Gazebo mengikuti konsep Bangunan Bali yang keberadaaanya Flexibel bisa dipindah-pindah dengan mudah dan sifat bangunannya Elastis dari ancaman Gempa.
us-73c ush-003
Perletakan dari bangunan Gazebo atau di Bali disebut Bale Bengong atau Bale Saka, biasanya ditempatkan diareal Taman Tengah, Belakang atau ditaruh didepan sebagai tempat duduk-duduk santai yang bisa dimanfaatkan sebagai Bangunan Serba Guna. Dan apabila akan dipindahkan dari satu tempat ketempat lainnya, klo bangunan itu kecil dan tidak dipinah jauh bisa langsung diangkat dipindahkan dengan bantuan berapa orang Pekerja atau Tetangga disamping rumahnya. Jika akan dipindahkan jauh, karena bangunan biasanya tidak menggunakan paku, bisa lait/ pengunci dari kayu tersebut dibuka dan bangunannya dipindahkan berdasarkan elemen-elemen atau bagian tertentu.Hal ini membuat keberadaan gazebo akan berfungsi plexible dan anti Gempa.

0 komentar: