Selasa, 21 Februari 2012

Jineng – rumah kayu beratap ilalang

Jineng – cara bersantai ala Bali…

Jineng atau Klumpu, adalah salah satu bangunan tradisional Bali yang pada umumnya berfungsi sebagai lumbung tempat penyimpanan padi, palawija atau hasil panen lainnya. Jika anda pernah bertandang ke rumah penduduk Bali, maka rumah traditional ini bukanlah pemandangan baru lagi, karena hampir setiap pekarangan memilikinya. Namun karena bentuknya yang unik, belakangan Jineng ini mulai populer dialihfungsikan sebagai tambahan ruang tidur atau untuk tempat bersantai bersama keluarga dan para sahabat atau kerabat lainnya. Jineng yang dimodifikasi dan ditempatkan di halaman rumah juga dapat menjadi element taman tropis bergaya Bali yang sangat menarik.

Jineng berukuran 3×4 m ini dirancang oleh arsitek Ketut Gede Indra Wipraja dari Bali, dengan tetap menggunakan prinsip-prinsip Jineng sebagai bangunan traditional dan menyesuaikan ketinggian dan ukurannya agar lebih sesuai untuk tempat bersantai. Disokong oleh 4 buah saka (tiang penyangga) terbuat dari kayu merbau, memiliki 2 lantai yang terbuat dari kayu pohon kelapa yang telah diserut halus. Lantai bawah sangat sesuai untuk duduk-duduk, ngobrol, menerima tamu cara santai, makan lesehan beramai-ramai dsb, sedangkan lantai atas untuk ruang tidur atau beristirahat. Atap ilalang yang dipasang sangat rapi dan tebal, membuat bagian dalam bangunan ini menjadi sangat sejuk dan menyenangkan, bahkan di siang hari yang terik sekalipun. Selain pintu yang bisa terbuka lebar, jineng juga dilengkapi dengan 2 jendela, di samping dan di belakang untuk membantu agar sirkulasi udara bertambah baik.
Sebagian dari tiang penyokong bangunan ini diukir sederhana bergaya Bali untuk mempercantik penampilannya. Semua material pembangun Jineng ini termasuk kayu dan alang-alangnya dibawa langsung dari Bali, dan karena dirancang dengan system buka pasang, maka sangat memudahkan untuk didirikan hanya dalam waktu 1-2 hari.

Sumber dari : http://nimadesriandani.wordpress.com

0 komentar: